Selasa, 07 Agustus 2012


Dia….Y



        Siang hari yang panas di sebuah Sekolah. Ya, Sekolah yang mempunyai  sebuah seragam, yang menjadi kebangaan bagi para siswanya. Yaitu, seragam Putih Abu-Abu. Tepatnya di dalam kelas XI Bahasa Para siswa kegerahan, mereka heran kenapa panas senang sekali mampir di kelas mereka, selain itu mereka juga  telah sabar menantikan, sabar  menunggui, bel  pulang yang tak kunjung juga berbunyi.
        “gila…. Panas banget nih. “ keluh salah seorang murid cowok yang duduk dibelakang.
        “udah gitu belum bel lagi.” tambah seorang murid cewek dari arah depan.
        Mendengar sebuah suara yang sangat ia kenal itu, reflek si cowok yang bernama Natan tersebut  memandang ke arah si cewek. Seperti ada sesuatu yang membisikinya,  si cewek   juga  menoleh ke arah si cowok. Untuk beberapa detik mereka saling pandang sambil memberi  sebuah senyuman. Cewek tadi  bernama Sari. Sudah bukan gossip lagi kalau  mereka berdua sudah jadian dan dari kejadian tadi menunjukan bahwa mereka serpertinya sudah mempunyai chemistry yang lumayan kuat.
        Tapi, mereka berdua bukanlah orang yang akan menjadi kunci dari kisah ini. Dia  adalah seorang cowok yang sedang nyenyaknya tidur di bangku paling pojok  belakang tdk sedikitpun terganngu oleh suasana yang panas. Dan anak  cowok itu yang tidak lain dan tidak bukan, bernama  Herru, Emang, bukan cuma hari ini Herru tidur di kelas. Malah hampir tiap hari ia tertidur dikelas. Tapi, sepertinya hari ini agak berbeda dari biasanya disela-sela dengusan nafasnya terdengar satu atau dua kali batuk kecil.
        “uhuk…uhuk.”
        “krinnnngggg……. Teng.” tepat setelah batuknya Herru, terdengar bunyi bel  3 kali yang menandakan bahwa  jam pelajaran terakhir telah usai.
        “oke anak-anak  mungkin cukup  untuk hari ini sampai ketemu minggu depan dan tetap jaga semangat kalian dalam berpuasa, wassalamua’laikum wr. Wb.”  kata pak Hasan menutup.
        “ wa’alaikum salam wr.wb.” jawab seluruh murid.
        “Her….Her…….bangun, tangi, kum, weke up dah pulang nih.” kata Arya. Temen satu bangku Herru, sembari menepuk- nepuk pundak Herru.
        “woooaaahhhhh.” uap Herru  panjang, sambil malas-malasan ia  mulai bangun.
        “iya…iya …uhuk..uhuk.” jawab Herru disusul dua buah  batuk kecil.
        “ eh her..her..her .. itu tu lihat!” tiba-tiba Arya teriak.
        “ apa sih? berisik banget.” kata Herru. Sekarang  dikelas Cuma tinggal mereka berdua.
         “ lihat tuh si Fitri.” tunjuk si Arya
        “terus kenapa?” kata Herru cuek sambil sibuk menata buku pelajaran. Mendengar respon bernada cuek dari temennya itu, Arya dongkol sendiri.
        “ hei  terus kenapa ?di Tanya malah  diem.” kata Herru
        “nggak…ngaak apa-apa”  kata Arya masih dongkol denger  tanggepan dari Herru tadi.
        “ya udah pulang yuk, keburu adzan Dzuhur entar.” ajak Herru.
         Yang diajak Cuma ngangguk yah masih dongkol ceritanya. Betul sampe Asrama, Adzan sholat Dzuhur dari Masjid Boarding School mereka  terdengar memanggil-mangil orang-orang Muslim untuk menghadap kepada Sang Penciptanya, karena kurang enak badan Herru sholat di kamar. Selesai  sholat ia meminta tolong adik kelasnya untuk mengambilkan surat ijin sakit buat besok sekolah. Asal tahu aja Herru, Arya dan teman-temannya yang lain hidup jauh dari ke dua orangtua mereka. Mereka  semua hidup di sebuah Boarding School atau sekolah berasrama yang bernafaskan Islam tapi berbeda dan tak seketat layaknya  sebuah pesantren, Boarding School bernama “ FARIKHATUS SIBYAN ” yang kalau di terjemahkan bebas berarti anak yang bahagia.

????????

        Sore hari disebuah rumah yang asri di hari yang sama tapi pada masa yang sangat jauh berbeda. Terlihat seorang ibu muda yang sedang  hamil tua. Ia sedang merajut sebuah sweeter kecil yang lucu untuk si calon buah hatinya sembari menunggu sang suami pulang bekeja. Untuk beberapa saat ia menghentikan  merajutnya kemudain mengelus pelan  perutnya yang buncit sembari berkata.
         “ sebentar lagi kamu akan  bertemu dengan ayah bundamu, yang telah lama menunggu akan kehadiranmu.” katanya sambil tersenyum membayangkan sebuah masa depan yang indah.

????????

        Di sebuah Gedung. Tepatnya sebuah Asrama putri  yang  merupakan bagian dari Boarding School. 2orang cewek berjilbab sedang bercengkrama di tengah malam yang sunyi.
        “jadi gimana hubungan kalian sekarang.“ Tanya cewek  berkerudung putih.
        “gak tauh deh, setalah putus  “ jawab cewek satunya yang berkerudung warna biru.
        “oh” pendek dari si putih.
        “eh Wulan tau gak kenapa ya aku jadi sebel banget amat dia ?” Tanya nya kepada cewek berkerudung putih yang dipanggil Wulan itu.
        “hahaha Fitri.. Fitri mana aku tau, kamu sendirikan yang ngerasain bukan aku” jawab Wulan kepada temenya yang bernama Fitri tadi.
        “ nih ya tadi aku ke kelas nya trus tau gak?” tanyanya, Yang ditanya karna gak  tau apa cuma diem.
        “waktu aku masuk dia lagi baca  apa gitu pokoknya buku tebel, nah setelah liat aku ia simpen bukunya ke laci trus keluar.  “ cerita Fitri.
        “yah mungkin ia Cuma kebelet mau ke kamar mandi” tanggep Wulan.
        “MASAK SAMPAI TIGA KALI” kata Fitri agak membentak.
        “trus ya tadi tuh waktu aku keluar dari kelasnya aku mergokin dia sedang duduk disamping kelasnya sepertinya ia nunggui sesuatu…..” lanjutnya.
        “Nah trus ya  waktu aku dah ninggalin kelasnya  ia baru masuk coba.  sepertinya ia menghindariku deh” keluhnya pelan
        “yang mungkin aja dia gak enak setelah putus sama kamu”
         Hening beberapa saat.
       “tapi…. menurutku kayak nya aku digantung ama dia deh”
        “digantung ?maksudnya”Tanya  Wulan
        “ah gak apa-apa udah ah ganti topik tambah sebel aku kalo ngomongin ia melulu”kata Fitri seperti menghindari sesuatu.
       “maksudnya ganti topik?” kata wulan terperdaya.
       “yah ganti orang gitu” jawaqb Fitri.
       “emang siapa fit ” Tanya wulan.
       “Dia ………”
        Dan tanpa ada yang membendung mengalirlah sebuah ungkapan perasaan seorang gadis yang mulai meniti jalan menuju kekedewasaaan, dan malam itu perasaan tersebut tercurah deras layaknya sebuah sungai yang mengalir di musim penghujan.
????????

Senin, 06 Agustus 2012



Yang Terdalam



Inilah suatu kisah yang diciptakan dari sebuah keadaan dan yang nantinya akan menciptakan sebuah keadaan yang baru